Morning, Night, N Eyes Poem by Fitrah Anugrah

Morning, Night, N Eyes

Pagi Yang Teraniaya

Pagi yang teraniaya
Mulut terbakar hisap kepahitan
Jerit kami lihat bunda
berdandan di dapur.sedang bapak
tuangkan tuak di air susu.

Terlihat murung, getir berbekas
satupersatu bibir terkelupas
oh ucapan kami menjadi telanjang
kami berteriak-teriak hisap kesepian pagi

Akhirnya kami cucup segar embun
terselip diantara belahan dada pelacur
yang pulang kesiangan. ah kami nikmati
manisnya sisa cintanya

Bekasi,21012009

Malam Jum'at

Ini malam peri-peri berbuka beha
mencari bayi-bayi yang ingin netek
lalu sembunyikan dalam rimbun alang
dan mengajak jumpalitan di antara belukar
hingga purnama tak akan menerobos mata kecilnya

Malam ini peri-peri datang di setiap atap
tapi lampion membuat ia takut
wajah terpandang buruk di antara bayang cahaya,
oh ia terbakar bila pandang polos mata bayi
mengigit tangannya serasa tak sanggup memegang
: lalu terbang di di regol bagai kunang-kunang
yang kelelahan menatap pijar lampu

Malam ini peri-peri menangis
menunggu setiap lelaki yang nyasar
dia rela tubuh terjamah meski berasa remang-remang
dan sebuah bayi terlahir. yang kan minta darah
bukan susu

Bekasi,22012009

Tanda Mata

Sebelum Kau pergi
Pandang Mekar bunga
di halaman. Yang berseri
sejak cahyamu memekarkan

Sebelum terbenam, baiknya kusematkan
kembang di telinga.sejenak menahan rembulan
pulangkanmu.dan bibir bisikkan kata pisah
kuharus pulangkan setiap cerita pada langit jingga

Setelah hilangmu, aku serupa ranting kering
lukai wajah rembulan. tak lelah kucoret wajahnya
hingga kuyakin kau tiada dan langit pun lepas bayangmu.
dan sepertinya rembulan telah sembunyikan jasadmu
di balik wangi kamboja

Bekasi,23012009

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success