Supaya kamu santai
Yuk kita menari
Diatas meja kerjamu
Mainkan ''Fur Elise''
Tapi jangan keras keras
Lirih saja
Takut *Kalarahu marah
Jika musik sudah berhenti
Yuk pindah ke atas meja kerjaku
Kita kumpulkan uang
Lalu simpan dilaci
Sebelum akhirnya kita menari lagi
Kali ini sambil nyanyi ''Padang Wulan''
Joget seperti orang gila
Sampai pagi
Sampai burung gagak itu mengirim undangan
Lagi
Untuk kita
...
Bu hari ini aku diajak pergi
Aku ambil uang dilaci ya
Semuanya
Mau aku hamburkan
Untuk bersenang-senang sama pak rentenir
Nanti pulangnya aku bawakan *meniran
Untuk pesta
Rayakan hari ulangtahun pernikahan kita
Pernikahan emas
Aku semakin tua
Rambutku juga sudah beruban
Pun begitu juga denganmu
Kamu sudah keriput
Kadang linglung
Tapi suara tawa kita masih saja keras ya bu
Hingga terdengar sampai ke telinga Pak Presiden
Buat Pak Presiden jadi tenang
Pikir dia kita sedang bersenang-senang
Pikir dia kita baik-baik saja
Tapi
Biarlah begitu
Kita syukuri saja ya bu
Kita lanjutkan bahagia ini
Sambil mengumandangkan kebesaran Tuhan
Kita lanjutkan tarian *Suronoma kita
Sampai pagi
Sampai besoknya lagi
Sampai kita mati
Mati bahagia
Menggala,29 Maret 2014 (tanggal tua)
ttd: Refa Kris Dwi Samanta
*Tarian Suronoma adalah salah satu tarian dalam pentas teater tradisional Jepang, yang dikenal dengan Noh. Suronoma menceritakan tentang kebahagiaan, yang dilambangkan dengan gerakan burung bangau yang hidup selama 1000 tahun.
*Kalarahu adalah raksasa yang suka menelan bulan saat terjadi gerhana bulan (mitos dari Bali)
*Meniran adalah nama makanan yang dibuat dari adonan beras menir dan santan, diberi daun pandan dan garam, dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem