Tarian Suronoma Poem by Refa Kris

Tarian Suronoma

Rating: 4.5

Supaya kamu santai


Yuk kita menari

Diatas meja kerjamu

Mainkan ''Fur Elise''

Tapi jangan keras keras

Lirih saja

Takut *Kalarahu marah


Jika musik sudah berhenti

Yuk pindah ke atas meja kerjaku

Kita kumpulkan uang

Lalu simpan dilaci

Sebelum akhirnya kita menari lagi

Kali ini sambil nyanyi ''Padang Wulan''

Joget seperti orang gila

Sampai pagi

Sampai burung gagak itu mengirim undangan

Lagi

Untuk kita


...


Bu hari ini aku diajak pergi

Aku ambil uang dilaci ya

Semuanya

Mau aku hamburkan

Untuk bersenang-senang sama pak rentenir

Nanti pulangnya aku bawakan *meniran

Untuk pesta

Rayakan hari ulangtahun pernikahan kita

Pernikahan emas


Aku semakin tua

Rambutku juga sudah beruban

Pun begitu juga denganmu

Kamu sudah keriput

Kadang linglung

Tapi suara tawa kita masih saja keras ya bu

Hingga terdengar sampai ke telinga Pak Presiden

Buat Pak Presiden jadi tenang

Pikir dia kita sedang bersenang-senang

Pikir dia kita baik-baik saja


Tapi


Biarlah begitu

Kita syukuri saja ya bu

Kita lanjutkan bahagia ini

Sambil mengumandangkan kebesaran Tuhan

Kita lanjutkan tarian *Suronoma kita

Sampai pagi

Sampai besoknya lagi

Sampai kita mati

Mati bahagia



Menggala,29 Maret 2014 (tanggal tua)

ttd: Refa Kris Dwi Samanta


*Tarian Suronoma adalah salah satu tarian dalam pentas teater tradisional Jepang, yang dikenal dengan Noh. Suronoma menceritakan tentang kebahagiaan, yang dilambangkan dengan gerakan burung bangau yang hidup selama 1000 tahun.

*Kalarahu adalah raksasa yang suka menelan bulan saat terjadi gerhana bulan (mitos dari Bali)

*Meniran adalah nama makanan yang dibuat dari adonan beras menir dan santan, diberi daun pandan dan garam, dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.

Monday, March 31, 2014
Topic(s) of this poem: happiness
COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success