Aku ini dinding batu
pada relief yang luka.
Aku ini debu jalanan
ditiup angin tanpa tujuan.
...
Samar-samar kau datang
mendaki kegelapan
dengan sebutir pelita di tangan
...
Kau goreskan separuh luka
pada lenganku.
Kau sumpalkan separuh dusta
pada otakku.
...
Sekali kau datang
Saat arahku hilang
Kau tiup pelita
Hingga padam semua nyala
...
Cermin dan debu bermain di kegelapan
ada tangis
dan kesepian
ada dahaga di pekat malam
...
Demikian waktu menjadi renta
detik-menit mulai hilang-terlupa
juga nada-nada di dada
jadi kendur-kabur
...
Penghabisan bulan kau kirim surat
rasaku menyusup lumpur firasat
barisan tinta berkata:
jarak tak lagi dekat
...
Ini gadis berkerudung kabut
dingin-lembut.
Tak biasa ditaut-dipaut
...
Ah, M.
pada pahatan tinta
yang dingin-redup kemarin:
aku menanti
...