purna sudah lengking Dursasana di gerimis malam
peluru emas nan tajam mengoyak jantung
Dewa Yamadipati berwajah sadis membungkam, mencengkeram
sukma merana limbung diseret gejolak kawah Candradimuka
melodi sitar lukiskan imajinasi haus darah
terik padang gersang remukkan dampar kencana
Bidadari Supraba nyanyi tembang Megatruh
daun daun jati rontok diterpa puting beliung
babi gendut ngangkang di atap gedung
tikus berdasi tamasya ke negeri seberang
cendrawasih lugu tanpa dosa dibelenggu, dipancung
domba buta berkacak pinggang di layar kaca
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem