gemuruh agni selimuti Alengka
ratusan raja bersimpuh tunduk luruh
di hadapan sang tiran kejam jumawa
oh kapankah Maharaja Rahwana sirna?
gelora Pasetran Ganda Mayit
sebarkan mistik penuh dendam
durjana memuja angkara murka
oh akankah Bathari Durga merana?
dentum meriam menggelegar
dari penjuru negeri Himahimantaka
prajurit kekar bermuka sangar menyerang
oh dimanakah hancurnya Prabu Niwatakawaca?
gemerincing gelang pekakkan telinga
bedak tebal tutupi bengisnya mimpi
semua ingin dimiliki semua ingin dikuasai
oh mengapa tidak sadar Sang Sarpakenaka?
tawa mengaum goncangkan gunung samudera
mata merah sebatu cadas mengincar mangsa
surya menghitam musnah ditelan mentah mentah
oh akankah tenggelam Sang Bathara Kala?
desau angin gunung sejukkan seantero Lokapala
wangi bunga Taman Sriwedari jernihkan rasa
demi kakanda tercinta korbankan jiwa raga
oh kemanakah pergi Mahasakti Sukrasana?
gamelan Lokananta lantunkan mantera suci
di mayapada perang berkecamuk tiada terperi
Panah Guwawijaya menembus jantung sang satria
oh siapakah yang dicinta Senapati Kumbakarna?
secerah selaksa pelangi di pagi hari
puteri raja nan setia halus tutur kata
isteri Sang Bima ibu Sang Gatotkaca
oh alangkah ayu wibawa Sang Dewi Arimbi!
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem