nun jauh di pelosok terpencil pulau jawa
diantara sawah, ladang dan hutan jati
telah berakhir sudah panen padi
tiba saatnya sedekah desa
berduyun datang mereka
tua, muda, pria, wanita
sungguh semarak suasana
senyum canda merona
melenggang lima gadis jelita
bersanggul berkemben rapi
berias tebal bak artis ibu kota
lincah gemulai mulai menari
gending gamelan mengiringi
seruling bambu berbunyi merdu
gong besar ditabuh bertalu talu
mengajak tuk nari dan nyanyi
dalam aneka gaya ekspresi
para lelaki bergiliran unjuk gigi
keasyikan bertambah tambah
dengan beredarnya arak putih
ada yang terhuyung berjalan
ada yang berapi api menari
ada yang sibuk tempelkan badan
pada penari molek pilihan hati
ada yang mengeluarkan
lembaran uang dari saku
tuk diselipkan ke kemben
disambut senyum malu malu
kemeriahan semakin menjadi
dari pagi hingga pagi lagi
semua berseri bergembira
sejenak lupakan duka nestapa
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem