Tayuban Poem by Ahmad Shiddiqi

Tayuban

nun jauh di pelosok terpencil pulau jawa

diantara sawah, ladang dan hutan jati

telah berakhir sudah panen padi

tiba saatnya sedekah desa



berduyun datang mereka

tua, muda, pria, wanita

sungguh semarak suasana

senyum canda merona



melenggang lima gadis jelita

bersanggul berkemben rapi

berias tebal bak artis ibu kota

lincah gemulai mulai menari



gending gamelan mengiringi

seruling bambu berbunyi merdu

gong besar ditabuh bertalu talu

mengajak tuk nari dan nyanyi



dalam aneka gaya ekspresi

para lelaki bergiliran unjuk gigi

keasyikan bertambah tambah

dengan beredarnya arak putih



ada yang terhuyung berjalan

ada yang berapi api menari

ada yang sibuk tempelkan badan

pada penari molek pilihan hati



ada yang mengeluarkan

lembaran uang dari saku

tuk diselipkan ke kemben

disambut senyum malu malu



kemeriahan semakin menjadi

dari pagi hingga pagi lagi

semua berseri bergembira

sejenak lupakan duka nestapa

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Ahmad Shiddiqi

Ahmad Shiddiqi

Semarang, Central Java, Indonesia
Close
Error Success