Setiap saat aku bayangkan kamu jatuh dari lantai 9
sambil loncat-loncatan dari pucuk ke pucuk pencakar langit
bagai spyderman bermain tali melewati sekumpulan nyamuk
kamu pun tahu dia hanya berkelit dari gigitan maut
yang juga menontonmu dari dinding kaca
Kamu pun lupa bila tertinggal rambut palsumu
di meja kayu lantai 9. dia ikut mengejar tuannya
lalu menjadi titian buatmu gelantungan
agar tak disebut bunuh diri oleh media rendahan
tapi dikata pulang ke rumah lain.
Bekasi,03 mei 2010
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem