'Bukan kamu! '. Teriakmu masih terngiang lima belas juta kali di telinga sang pemuda. Kala itu pukul dua dilewati sekitar tujuh menit dan atau tujuh tusuk dingin yang entah dari atmosfir atau kalimatmu. 'Bukan kamu! '. pemuda itu bahkan membiarkanmu berenang kepada anganmu. 'Jangan lindungi aku, ombak dan paus ini adalah ceritaku, bukan ceritamu! '. Sempat bukan kepalang pemuda bingung mencari arti. Yang ia tau bukan lain melindungi kasih bukan malah biar terlantar kering kerontang. 'Bukan kamu! '. Hilang akal pemuda mencari makna dibalik kalimatmu. 'Jangan ikuti langkahku, jangan sekali dua kali. Atau tersesat adalah kamu. Jadi aku bahaya! '. Lalu mencari adalah pemuda itu, jawaban dan kebenaran adalah harta karun belum juga ditemukan.
'Dimana sebenar-benarnya kebenaran? ! '. Sekali saja aungannya gelegarkan hutan. diam juga hutan itu.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem