selaksa angan membuncah
bergelut nasib penuh luka
air mata tertumpah ruah
membalut kemilau surya
selaksa ombak meluruh
mendekap cipta rasa karsa
darah merah mengguruh
taufan kehidupan tiba
kuda kuda liar berlari
menyibak mendung nestapa
garuda melayang tinggi
menyingkap kabut durjana
walau secercah cahya
gemilanglah intan baiduri
walau setetes tirta
sejuklah embun pagi
kidung asmara manuhara
melantun lembut merayu
kidung dharma yudha
menggelora kalbu
o sang waktu sang ibu! ! !
aku kecup lembayung senja
aku bangkit aku menyerbu
robek selaksa fatamorgana
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem