Enggan aku langkahkan kaki
Masuki ruang tak berpenghuni
Kotor dan debu berkali-kali
Menata isi tak terkecuali
Dinding putihnya lukiskan duka
Seakan pergi ia tak rela
Tinta di meja mengering sudah
Buktikan usaha yang sia-sia
Pigura tua di sudut jendela
Terduduk lemah merenggang nyawa
Luka tubuhnya samar terbaca
Mengukir indah sebuah nama
Tersedak aku dari lamunan
Terdengar jelas dalam pikiran
Untaian kata bagai saudara
Ketika kita tumbuh dewasa
Aku berlari tak terkendali
Tangis dan sesal selimuti diri
Apakah ini memang terjadi
Karna ku ingin dia kembali
Berseru aku padamu teman
Jangan biarkan jangan acuhkan
Hidup ini tak kan sempurna
Jika tak ada di hati kita
Memang, ruang itu hampa
Namun aku telah bersumpah
Kan ku hias agar bernyawa
Hingga kembali ia ke rumah
adheez widjaja
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem