segerombolan anjing liar di depan pintu gerbang kuburan melolong pilu
seekor gagak bertengger sendirian di dahan pohon trembesi
berat dan serak dendangkan tembang duka nestapa
deru bayu mengoyak rimbun daun daun pohon trembesi
rembulan mengintip di langit timur yang kelam
tiada tampak bintang kejora sepotongpun
sunyi tintrim membungkus sekujur desa
sungguh suatu hawa wingit yang kental
jangkrik dan kodok pun tiada bersuara
tepat di tengah lapangan yang berbatu
tiga belas sosok hitam melingkar
duduk bersila dan bersedekap
nyala sekam membakar kemenyan
sekejap asap putih tebal mengangkasa
sang pemimpin komat kamit mulutnya
khidmat lantunkan mantra berbasa jawa
sebilah keris berluk tujuh berplipit emas diacungkan
seketika ditenggelamkan ke dalam bokor kencono
yang penuh dengan air tujuh sendang
dan juga kembang tujuh rupa
jemari keriput telaten memijit dan menyeka keris
diiringi kidung seloka mantra yang terus dibaca
blar! ! ! tiba tiba petir menyambar sangat keras
sungguh mengagetkan sungguh menakutkan
tapi mereka tiada bergeming sedepapun
menatap tajam ritual yang sedang berlangsung
tetap menyatu melebur dalam harmoni magis
anjing anjing bersahutan ratapi dinginnya malam
sesosok putih berambut panjang menjuntai
perlahan turun dari pucuk pohon trembesi
sesosok tinggi besar berambut gimbal
amat perlahan dekati sang gagak
tiga sosok bocah gundul telanjang
sambil tertawa dan bercanda berlarian
menghambur lincah dari sela sela batu nisan
langsung menuju titik pusat arena mistik ritual
diikuti sebentuk kepala yang meringis dan menggelinding
sesosok tubuh terikat tali yang terus melompat lompat
sepasang ular besar bermahkota merah menyala
ngeri mendesis desis menjulurkan lidahnya
serombongan kelelawar mengitari pohon trembesi
lipan dan kalajengking berkejaran menuju bokor kencono
asap putih kemenyan berkelok kelok dan akhirnya memudar
sang keris sudah mengkilat dilumuri minyak kesturi
lalu dibungkus hati hati dan rapi dengan kain mori
semuanya bersama kumandangkan mantra kuna
langit malam dipenuhi mendung yang bertumpukan
lapangan telah kembali lengang mereka tinggalkan
malam semakin dingin semakin sunyi sepi sendiri
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem