Perjamuan Malam (Indonesian) Poem by Imam Setiaji Ronoatmojo

Perjamuan Malam (Indonesian)

Seperti pucuk dicinta ulam tiba,
apa yang lama diidam-idamkan akhirnya
tiba jua. Sebuah undangan perjamuan
makan datang dari orang yang dihormatinya.
Sekuntum bunga di bawa bersama hatinya..
'Sebuah kebanggaan hamba diundang tuan'
'Ya, apa yang kau inginkan akan dihidangkan
para pelayan-pelayanku'
Lalu bermacam-macam makanan terhidang,
apa pun yang diminta dan diinginkan ada.
Tetapi tatkala Hamba ingin menemui Tuan-nya,
ternyata Tuan tak ikut perjamuannya.
Setelah kenyang, dan makanan masih berlimpah-limpah..
barulah si Tuan datang lalu bertanya..
'Kenapa tidak kau habiskan? '
'Hamba telah kenyang tuan'
'Baiklah kalau begitu pulanglah'
'Tetapi tuan, setelah kenyang, sebenarnya
hamba mau bercengkrama dengan tuan,
tetapi kenapa tuan tinggalkan hamba? '
'Karena yang kaucari jamuan-ku'
'Tidak tuan, tanpa bercengkrama,
apa arti perjamuan ini? ? '
Demikianlah, pada akhirnya sebuah kehadiran
sang Tuan, yang dirindukan seorang Hamba,
bukan hanya jamuanNya.
Bercengkrama adalah kelibatan hati Hamba
dengan Paduka. Hingga hilanglah
semua duka dan air mata.

(2009)

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success