Suatu Malam di Padang Gaza
Malam berasa darah
Beribu domba terbantai
Tubuh tercabik-cabik
Mengucur darah sirami
padang rumput yang penuh domba
rela korbankan diri.
Bulan bersinar merah terang
Rintihan tersumpal lolong srigala
yang menari-nari pesta pora kemenangan
menginjak-injak tulang tak termakan
mulut blepotan darah tapi harus cari darah lagi
biar pagi tak ada domba keliaran di padang rumput
'Dimanakah engkau sang penggembala? '
Malam ini engkau berjalan-jalan ke langit jauh
dan berdiam di surga hanya melihat bumi yang menjadi
merah. Kau biarkan kami terbunuh, mati di bumi
yang kan kau jejakkan pagi nanti.lalu engkau gembalakan
srigala-srigala liar di panas padang
Malam ini domba-domba persembahkan darah buatmu, sangpenggembala.
Sebab mereka tahu arti cinta dan makna pengorbanan.
Dan pagi nanti kau rasakan bau harum dari bangkai tersisa
yang terpanggang matahari. Bau yang kelak ledakkan perutmu+perut srigala. saatnya tiba engkau akan pecah semburat lalu dalam isi perutmu keluar anak-anak domba.
Mereka pun akan menginjak-injak mulut kotormu
dan bercerita keindahan sinar bulan di padang gaza
Bekasi,311208
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem
ekspresif. pusi yang bagus