Di atas hamparan persegi kita memegang kartu
pada banyak gambar. entah berarti apa?
namun nasib tak bisa dilukis meski mata kita
lukiskan ampas kopi yang telah kering
kita adalah pemain di putaran waktu
bergelombang banting kartu. mungkin
gambargambar silaukan pandang mata
tapi pak polisi belum juga hadir.menyemprit
'teruskan' katamu dan modalmu tak kan terselip
dalam kutang wanita. bila begitu cabik pisau waktu
keluarkan isinya. dan aku menanti waktu berbalik
menuju nol. lalu raja+ratu akan turun dari atas balkon
titahkan 1000 prajurit bertepuk tangan
bukankah kita ditakdirkan jadi pemenang
pada permainanan ini? setan dan malaikat pun
tak usik kemenangan ini. bahkan raja+ratu rela
ditimpuk para prajurit yang mengendus.Dan kalah
adalah tangis bayi yang tak temukan puting susu
Bekasi,05032009
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem