Sepi Poem by Fitrah Anugrah

Sepi

Sepi

Kalaulah sepi bukan jawaban akhir
tentu seorang pertapa berdiam di kota
lalu memenggal setiap kepala-kepala kosong
dan dan membakar bulan dengan gemerlap mall

Tapi sepi menjadi pohon besar,
akarnya ikuti kemana jalanku,
rindangnya cukup buat istirah
bagi kepala yang kehilangan tubuh.
dan sepi lalu menjadi hidup.

Seandainya pertapa belum temukan sepi
datanglah ke taman kota, tebanglah sebuah pohon
maka sang angin menerbangkanmu ke tempat tak bertuju,
kau akan melihat betapa lama sepi menunggumu datang

Bekasi,4112008

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Fitrah Anugrah

Fitrah Anugrah

SURABAYA
Close
Error Success