Refleksi kehidupan yang terjalin dalam kepandiran
Semua luluh lantah karena ungkapan
Agama yang menyajikan keindahan, - bercermin melalui kekerasan
Dimanakah asa yang menyajikan sebuah perdamaian
Angkat kesombongan yang sinergi dengan gayung kekuatan absolut
Perang menjajikan sebuah untaian makna dan jalinan aral
Salahkah jika aku mengatakan bahwa itu ulah para politikus seniman
Yang membawakan asa biru untuk para pengemis penghasut
Atas nama agama yang sakral
Peluh yang menetes pada setiap jalinan kekuatan
Sirna saat mereka mengangkat itu lewat agama
Salahkah jika aku mengatakan itu semua adalah durjana
Penyajian para penguasa lalim yang berorasi lewat kelaparan
Einstein menangis dan berpagut dalam kegamangan
Karena semua penguasa menggunakan kebobrokan budinya
Einstein tertipu oleh mahligai janji-janji atas nama keindahan
Jadi, bukan karena agama, negara. Akan tetapi karena oknumnya
12.30 Malam. Ciputat,20 April 2003