Taman Ganeca
sekianratus burung mengikutimu
dari perjalanan utara nuju selatan
lalu mematuk remahremah siomay
tercecer di hampar meja batu
burung-burung menuangkan cerita
di atas bangku kosong sebelahmu
dia ingin kau menangkapnya lalu
mengurung dalam sangkar hingga
kau miliki suaranya
tapi kau tak akan menangkapnya
dan tak mau memilikinya seperti bilqis
mengusir burung hud. kau tiupkan sepoi
dingin di sekujur sayap, dia mengigil.ngilu
lalu dia terbang di pucuk rimbunan taman
memandangmu sendu seperti senja muramkan
langit kotamu
dan burung-burung nyanyikan lagu senja
tentang pangeran dari utara yang menunggu
putri selatan. tapi kau lemparkan batubatu pada
irama akhir. dia kesakitan tapi masih bisa memohon
pada langit. dan lihatlah langit kan turunkan hujan
kau kan terkurung dalam penyesalan lalu bernyanyi
tentang pengeran yang mempersunting bidadari
Bandung,01032009
Losmen
Sejenak kusewa kamar kosong
dalam pengembaraan siang
menyusuri liku labirin panjang
menuju engkau
Di antara kelelahan yang harus kusandarkan
seribu bawaan terpanggul jadi bara
ah panas menyerang mata ini
ku terperangkap fatamorgana wajahmu
Dan kelembaban dinding putih kamar tak cukup
redakan bara melingkupi hasrat yang mengejang
aku butuh engkau temani panasku seperti adam
membutuhkan hawa dalam dingin surga
tapi ranjang usang tak goyangkan seribu inginku
dan selimut kumal mengigit sepiku semakin panas
Dan ku pencet nomernomer hp. tak ada jawab darimu
malam ini ku akan terkurung dalam ruangpanas,
sepoi kipas angin semakin barakan api sepi.kuterpanggang
bagai sate yang di atap gedung.
lamatlamat mendengar langkah rombongan musafir
menggotong mayat temannya yang terbunuh di terminal
mereka dzikirkan wirid tentang bulan yang tak pernah tidur
lalu mereka tenggelam di ujung gang. o ternyata engkau
belum tidur lalu engkau berkata, 'aku mau temani kamu'
lalu malam turunkan seorang peri temani tidurku
Bandung,28022009
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem