Seperti Ular
seperti ular ku mengembara di antara semak-semak basah
merayap dalam dingin kabut, mendesiskan kerinduan pada
gua tempatku berdiam. hingga mendengar lagu hujan
senandungkan gembiramu yang turun dari langit, tanpa busana
seperti kanak-kanak yang berlompatan menangkap katak
kamu malu bertelanjang depanku, lalu kubelit tubuhmu
agar tak malu dan membuka pintu bumi yang tertutup
rimbunan.kau pun melihat keluasan telaga dan menjebur
lalu mainkan seribu tarian dalam tenang telaga
oh aku merasa jadi satu sebab yang membuat engkau
terlempar dari langit dan surga tempatmu nyanyikan rindu
pada bumi. hingga kau ciprati aku dengan beribu liter
air terlarang, aku basah, aku kuyup. dan aku dosa
aku melata dalam sunyi telaga menemani engkau
menjalani kutukan menjadi dewi penghuni telaga sepi
seperti ular, aku lingkari hidupmu dengan ilusi yang tak habis
tersembur dari mulut manisku, lidah apiku membakar sepimu.
engkau melupakan surga lalu menghampiriku, tinggalkan asal
engkau berlari membawa parang, menebas kepala, tubuh, ekor.
kau telah menebas sepiku, dan darah sepi kau hisap
kau mendekam dalam tenang telaga setelah aku menyatu
dalam rimbun daun-daun
suatu malam, engkau akan melata seperti ular
setelah berganti baju. lalu kau mendesiskan kerinduan
pada katak yang menanti hujan turun.
Bekasi,20022009
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem