Kuburan
seperti kuburan menanti peziarah
hingga angin sayup-sayup gerilya
mencari tangis di antara tabir kematian
dan kamboja mendayu-dayu harapkan
pejalan cium wanginya lalu berdiam
demikian engkau menunggu tamu
ziarahi ruang gelapmu. rindumu mengigil
memanggil setiap yang lewat. engkau terpasung
dalam kesempitan balok. terjepit mengigit pilu
engkau terkapar mendamba bau keringat peziarah
kuburan tetaplah kuburan.sepi meski peziarah
nyanyikan doa sedih 1000 oktaf dan engkau bacakan
surat-surat pengampunan keras-keras.hingga terdengar
malaikat yang bersarang di pucuk kamboja.dia pun bergetar
turun menyelip dalam tanah merah. bertamu di kamarmu
lalu ajukan tanya: ' engkau kesepian malam ini? '
dan engkau tak lagi sepi.keramaian lenyapkan sunyi
sejuta malaikat bertamu ke kamar sempitmu
oh kau lihat diantara mereka ada serupa wajah burukmu
kau menjerit ketakutan.kau tutup seluruh indra dari
kenangan burukmu.oh jiwa tertawan kenangan-kenangan
hingga kau malu pandang rupa peziarah
Bekasi,03-02-2008
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem