Andai bisa dirobek jiwa
Akan ku selar jadi picisan
Berpuing-puing tanpa arah
Berkerumun di alam maya
Biar rentung tak berupa
Disimbah darah mendidih
Hangus lebur tidak kelihatan
Biarkan sengsara
Rasakan amarahku
Lunak mata menggoda
Halus senyum menghiris
Terkesima pada rupa
Luruh terselerak dilaman angsana
Berigauan mencelaru pada mimpi
Indah dan asyik
Diulit kenyit mata
Penuh tipu daya durjana
Menikam kelopak nan segar
Tersungkur berkelana
Bertempiaran meneriak kesakitan
Darahnya membuak tersembur
Berkecai hampa bertebaran
Mengasak celah perih
Menerjah nerjah sanubari
Betapa kejam tindakbalas
Mencetus amarah tiada tara
Menakik-nakik kebengisan
Bukan perkiraan membangkit amarah
Gelojak jiwa tiada terkawal
Bila hati direntap kejam
Sedang sanubari jadi taruhan
Pada tahyulan cinta sejati
Yang tinggal cuma selautan amarah
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem