Louisseville kini adalah hati yang terkurung salju,
souvenir yang belum sempat terbeli,
pada tiang-tiang tegak lampu temaram,
aku temukan bulu burung kedinginan,
dibersihkan traktor sepanjang koridor kehangatan,
Labyrinth! Labyrinth!
Berikan lampu kehangatan,
anak-anakku kutemukan tergantung di pegunungan utara,
anak-anakku kutemukan menggigil,
ketika hati diletakkan di meja menu,
Labyrinth! Labyrinth!
Berikan kudamu kepada pengelana yang kalah ini,
untuk lari kedalam rimbamu.
Louisseville, CO 2000
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem