Beraneka macam bumbu, diatas tungku
dan wajah yang pemaaf
Resep kukira tersimpan rapat di laci
Tapi engkau hapal kapan ini semua
ditiris dan ditumis
Kapan garam akan dimasukkan ke
dalam kuah matang
Dan berapa takarannya?
(Memang) kami sedang mengaduk
hidup ini
Tak ada yang perlu disesali
Bahkan akan dilupakan saja, dan asap
yang membumbung;
Sebagaimana aroma yang
memanggil kami untuk duduk kembali
di dalam lingkaran meja makan
'Maafkan, masih ada di dapur'
Lalu kami menunggu dulu,
dalam sebuah perjamuan yang tidak
menjemukan
Tidak akan pernah menjemukan
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem