Sayup pada hujung nyawa
Berbaur kecelaruan tika dijemput
Masih kelam dan gelita
Melolong dalam kesengsaraan
Seksa setiap hela nafas
Hanyir dan busuk
Mahu dihembus sejauhnya
Akan kebejatan angkara lama
Biar kering air mata
Tidak terhapus akan noda
Yang telah lama mendiam
Berakar umbi sejak dulu
Mana lagi harus ditagih
Siapa lagi bisa menolong
Akan diri yang kian luput
Tunggu tiba penyudahnya
Padahnya dulu tidak terasa
Seketika diri dulu berkuasa
Mendampingi segenap rasa
Menongkah pada yang lemah
AdilNya tetap akan tiba
Menempelak keras ke segenap pembuluh
Bisa menusuk setaip inci
Buat penghapus segenap kekejian
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem