Di Kebun Binatang
Kebun ini mengingatkan kau+aku pernah bertemu
sebagaimana binatang lepas dari kandang, aku ganas
kepada engkau. mencakar-cakar bajumu.robek bawahan
lau ikatan tersembunyi habis kugigit, kau pun serupa
daging berdarah di depanku
'Aku belajar dari ganas harimau' kataku
oh kau melompat-lompat mungkin senang
lalu sahutkan doa seperti telanjang adam di surga
kau menyambar apa yang kukenakan, bagai kera
yang dikutuk menjadi maling dan menghilang
dalam rimbunan. oh sebagian rahasia telah tercuri
Baik akan kucari dengan gerak rajawali yang memburu
anak ayam, sayap mengembang nyanyikan dosa-dosa kera
kepada musa. tapi kau bergelantung di pucuk pohon. pilu
dan malu melihat ular berdiam, membelit ranting tua
semestinya ku harus mencengkerammu.menahan pilu
dalam peluk sayap-sayapku. merasakan hangat dada
di antara putaran angin yang menggila. tapi kau berontak, bulu-bulu ini terlepas, bersebaran selubungi tatap langit
kau+aku terjatuh dalam tenang telaga
ikan-ikan muncrat. menggelepar di kering rumputan
buaya lari terbirit-birit menyadari mulutnya belum tercuci
lalu sepasang angsa menangisi sebagian sayap yang tertinggal
Sebuah jaring mengurung kau+aku. kami tertangkap
dikurung dalam kandang singa.kiranya telah mati
tapi maut mengundang para penebar jaring
memungut catatan kami
Di kebun ini, kesunyian seperti anak kecil bermain ayunan
di ranting pohon. dia terjatuh, lutut berdarah,
memanggil nama kami. lalu keluar pawang berikan susu singa
nanti sang anak akan berjalan melihat wajah kami di tiap kandang
Bekasi,25022009
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem