Sajak Meditasi: Kala Pedati Berangkat Pagi (Indonesian) Poem by Imam Setiaji Ronoatmojo

Sajak Meditasi: Kala Pedati Berangkat Pagi (Indonesian)

Pada pagi yang penuh cahaya
Suara gemercik air mengalirkan nyanyian
keheningan
Kepada batu dan tanah
Ranting-ranting bambu bergeseran
Burung-burung menandai bunyinya
Kau selalu menghadirkan secangkir teh
Seperti baru saja kau tuang teh
Padahal sudah puluhan tahun
Keikhlasan mengantarkan pagi
Pagi penuh cahaya
Air yang mengalir diantara batu-batu
Tak terbilang perjalanan kita cukup panjang
Penerimaan yang tak pernah kita hitung
Ada jalanan yang menikung
Panorama yang selalu kita terima
Ada kalanya hidup kita di bawah
Ada kalanya hidup kita di atas
Hidup bagai roda pedati
Pedati yang selalu berangkat pagi hari
Sais yang selalu menyayangi sapinya
Pedati yang tak pernah ingkar janji
Dan selalu kau tuang teh
Dalam suka dan duka
Teh yang pahit terasa manis
Langkah kaki yang selalu beradu dalam doa
Istri yang berdoa selalu
Dan langkah pedati terseok
Jalanan berbatu tak mulus
Tapi panorama bambu menyita waktu
Bambu yang rapat
Nyanyian seruling mengantar kita pergi
Berangkat dengan ikhlas
Tak ada keraguan atau ketakutan
Pada rembang pagi hingga siang
Dharma kepada sesama
Istri yang setia menuang teh
Menemani dalam suka dan duka
Hanya pagi yang tertimpa cahaya

POET'S NOTES ABOUT THE POEM
(2013)
COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success