Tanah air bagimu adalah suatu peta dengan jalan-jalan tanpa nama
Barangkali dengan kereta Chavesimo, kita kirim kesedihan
Berulangkali masuk dalam kata dan nada
Lengan yang terbuka oleh samudera
Dalam keluasan puisi
Yang ditinggalkan setelah perhelatan
Luruh dalam bayang-bayang
Di negeriku, puisi mungkin tak punya arti
Dari layar ke layar
Dari panggung ke panggung
Kau baca mawar hijau
Duduk diantara batu-batu menghadap ke pantai
Kita tak sedang merasakan apa-apa,
Kecuali cinta dan puisi
Airmata dan kebahagiaan
Hilang lenyap
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem