Bulan Kawin Poem by Fitrah Anugrah

Bulan Kawin

Bulan Kawin

Bayangkan aku menuju kotamu, masuki rumahmu, melamarmu berijab-qabul depan penghulu, baca sahadat, disaksikan orangtua, serahkan mas kawin
sejumlah uang, lalu pegang tanganmu pasang cincin emas di jari dan
kucium lembut hmhmhm...kubimbing ke pelaminan, melihat para tamu beri amplop, jabat tangan mereka, akhirnya kita kawin, kuajak kau ke kamar
penuh bunga dan kado.

Bayangkan aku hadir ke pesta nikahmu, melihat engkau bersanding di kursi pengantin bersama dia, kau bersediah tapi dia tersenyum, dia pegang tanganmu-kau genggam kembali tangannya, suapin engkau dan kau suapin dia, kau+dia hampiri aku bersalaman, aku pulang ucapkan 'selamat' sedang kau+dia masuk kamar, tutup pintu, tak ada suara lagi.

Bayangkan aku menulis puisi di sepi malam dalam kamar sempit, rokok tinggal sebatang, tak cukup uang buat beli, tinggal selembar buat sarapan, lalu kurangkai kata cinta buatmu yang jauh, tiba-tiba dewi bulan hampiri, ajak aku bercumbu dalam istana miliknya, habiskan malam dengannya, hingga ada ketukan di pintu, pemilik kontrakan berteriak, minta uang sewa atau aku pergi, dan aku diusir, kembali cari tumpangan kamar, berharap ada cinta tersisa dan dibuang di jalanan.

Bayangkan dalam kamar tidur kukirim e-mail ke laptopmu, 'kamu kesepian malam ini my honey? weekend kemana besok', kau membalas 'terserah mas. aku menunggumu dalam sepi', kau+aku menuju vila pungak bukit, kusewa satu malam dua hari, kita bersenang-senang, hangatkan dingin malam, nikmati kesejukan, hidup seperti dalam surga, tak ada masalah, panggilan pak bos terbenam kabut, dalan satu selimut menunggu mentari, hingga kilat cahaya terobos jendela, berkemas pulang, pelukan dalam sedan, kau+aku berpisah, tapi ada janji bercinta kembali.

Bekasi,16112008

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success