Rasa takut menghampiriku seketika
Diiringi bimbang yang tak menentu
Mencoba mencari tahu apa yang terjadi
Bertanya pada bayangan di hadapanku.
Saat hati mulai berubah
Saat kata cinta bermakna beda
Saat kegundahan merasuk jiwa
Aku temukan diriku terkurung di sana
Mencari teman atau lawan
Malaikat atau setan,
yang mampu menarikku ke luar.
Hati, tenanglah!
Kau tak berarti apa-apa jika tidak disentuh
Kau pelengkap dan pemusnah
Kau hidup dan mati
Jadi, tenanglah
Sebelum aku membunuhmu,
selamanya.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem