Lelaki yang Mati di Senja Hari
Lelaki terkulai di tepi pagi.Terbanting nasib mengurung mimpi yang tak pernah selesai.Matahari tak sampai hati tusukan pisau di gelap kamar sebab bulan telah temukan dia kleleran di pintu sore.
Sebuah roda siang minggirkan harapan pada tulisan di pagar kantor 'tidak ada lowongan kerja'. Jiwa memuai di panas jalanan. Lelaki itu menyimpan gerutu pada hampa langit. Dia malu melihat matahari, berharap bulan sediakan mimpi lelaki bujang menikahi bulan perawan tapi bulan sediakan kelenggangan. dan jerat seuntai tali di jingga langit menjerat nasib di pintu sore.Hingga malam menarik jiwa dalam gelap. Lelaki itu tak akan melihat matahari selamanya.
Dia mati muda
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem