Kapan aku akan bangun
dan segera pulang, Tuhan?
Dari segala mimpi menahun
yang tak terbantahkan
Sakit dan nyeri tak kuasa lagi kutahan-kuredam
Seribu palu godam menekan caya-Mu hingga pupus-padam
Aku tak mengerti...
Dalam gulita nyeriku makin jadi
Sepi meruak, menggila dan makin semarak.
Seekor tikus berlari melintasi jarak,
jatuh gelas pecah berserak.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem