Katup mata dalam sebam pagi
Dibelenggu ketidakarahtentuan hala
Yang masih kabur pada pandangan
Sedang diri makin menghilir
Menghampiri titik noktah
Beranjak pada paksi tatacara
Masih lagi berteka-teki sendiri
Ke mana, di mana, bagaimana
Tetap juga disergah kiri dan kanan
Begitu mentah pada takrif akal
Hilang diragut tanpa rela
Tinggal ruangan kosong amat
Mendampingi setiap inci gerak
Mengongoi minta diuliti
Sedang diri longlai hampir rebah
Berenang penuh kepayahan
Lolos bebas dari dampingan
Memeta sekeping tata hidup
Buat bekalan pada hari nanti
Yang tidak begitu jauh lagi
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem