Menelusuri malam-malam ibukota
Menikmati malam bersama anak-anak dan remaja malam
Melihat kegirangan dan keriangan alunan lagu dan tarian bergelora
Melihat semangat pantang menyerah
Dalam satu alunan irama kekuatan
Satu demi satu tenda tertelusur…
Satu demi satu cerita terkuak…
Satu demi satu dunia terucap
Sedih…
Perih…
Pahit…
Getir…
Kata bermakna,
Tanpa menoleh, bening mata seolah bercerita…
Menyerap…
Mencerap…
Mengharap…
Mengerti…
Benarkah….?
Anak-anak malam…
Mencari impian dalam kelamnya malam
Mengharap bertemu realita dalam fajar yang menyinar
Memberi rasa…
Memberi asa…
Tanpa belas kasih
Tanpa keraguan
Bermodal kejujuran…
Kesetiakawanan…
Kekuatan…
Tuk melawan…
Berlawan…
Kerasnya hidup…
Kerasnya rimba malam
Kerasnya ketidakadilan…
Disini…
Dan disana…
Di sebelah sini…
Dan di sebelah sana…
Di negeri ini…
Dan di negeri tak bertuan…
Namun men-tuankan segala…
Hai, marilah anak-anak malam…
Come…come.. to me…
I will sing you a lullaby…
Tidurlah tidur…
Biarkan dirimu berselimutkan awan sekelam sepi
Biarkan batin dan sepi yang menderamu
Terlena dalam impian sendu
Tuk menyambut cerahnya mentari…
Di hari yang terlahir baru…
Sunshine will come to you…
So, don’t you dare to stop dreaming and hope, my friends…
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem