Boneka Poem by Johnny Wirjosandjojo

Boneka

Pulang kondangan,
aku dan kau berhenti di jembatan
yang penuh tambalan dan juga: iklan,
slogan yang belum juga siuman

Sayang, selamanyakah kita mesti bergenggam tangan?
atau kulempar saja kau
ke dalam selokan?

Aku terlampau bosan
dengan segala senyuman
dan mulutmu yang selalu berbusa,
orang bilang kau sakit dan gila,
tapi aku percaya: setan lagi bikin rencana.

Langit hitam-pekat
dan terus meluncur saja
segala kalimat
bak daun diserbu jemaat ulat.

Kawanku selalu bilang:
inilah waktunya kau berdaulat
'habisi berjuta penat,
kubur dia dalam tanah
biar tak lagi mendesah menjadi resah

Tapi kau memang begitu hebat dan egois
kau sumpal lidahku dengan selusin ciuman manis
Ah! Aku cinta kau gadis
terlampau lemah menolak segala bingkis.

Kau gandeng aku pulang
dan aku tenggelam
seperti boneka malang
yang terus bertanya kapan
akan berganti tuan.

Ah! Rokokku terus nyala
mengasapi sepasang udara

Kumatikan lampu dan semua lilin
membiarkan mati begitu saja
cahaya yang begitu nyala di hari kemarin.

Tuhan, ragu dan gundah terus berpilin
nada yang resah terus bermain.

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success