(bagian pertama)
saat mentari terlihat lelah
nafas perdana menyapa segara
amis garam penuhi angkasa
dalam keharuan sebuah doa
lama sudah setelah semua
masih terbayang langkah pertama
dalam senandung angin tenggara
restui aku arungi samudra
untuk sesuatu yang tak ku tahu
begitu jauh jarak tertempuh
memuja badai mencinta hujan
ombak dan karang beri penghiburan
(bagian kedua)
kerap kali berselimut sunyi
rindu di hati menyiksa diri
aroma tanah terus memburu
nantikan biduk lepaskan sauh
pernah ada suatu masa
hamparan asa di depan mata
ku pacu peluh, ku bunuh ragu
gelombang menerjang paksa ku menjauh
(bagian ketiga)
ku tantang angkuh cahaya penguasa
tak ku biarkan sia menjelma
walau tubuh terasa renta
derit perahu mulai menyerah
mampukah aku menggapai mimpi
memeluk mereka yang terus menanti
ataukah laut tempat ku mati
tinggalkan jejak tanpa arti
adheez widjaja
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem