aku mengeja nama-Mu di antara buku jemariku
panah doa meluncur dalam bisik menuju langit
Engkau telah menunjukkanku seorang washi agung
sebelum perut bumi membelah, dan langit tersibak
tiga ratus enam puluh ruas belulang
seratus empat belas batang dikumpulkan dalam tiga
dua belas dikumpulkan dalam satu
saat berbasuhmu usai, satu hijriah menyatu di belakangmu
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem