Rubaiyat [xxxiv]: Langit Langit Tarsah Poem by Ilham Q Moehiddin

Rubaiyat [xxxiv]: Langit Langit Tarsah

pada sore yang terlambat
rindunya merambat
tak ada kain yang membebat
luka di hati yang mengulat

pada rindunya yang berat
dia berganti jahat
ditubuhnya yang liat
amarahnya menggeliat

wahai, yang menguasai hati
landaskan vela mengurai pati
biarkan panahmu menderai
agar tubuhnya berai

wahai, yang menguasai mirzah
apakah harapan bisa memenuhi tarsah
pada kejenakaan yang basah
mereka mengundi barzah

wahai, yang mengumpati makam
akankah puas hatimu memeram
pada lipatan kain serupa ihram
kau sembunyikan geram

wahai, yang meredam rindu
mampukah kau ungkap sendu
pada lantunan makrifat syahdu
saat malaikat menanak madu

wahai, yang menenggelamkan harkat
bisakah engkau lebih dekat
pada gurat nasib yang berkarat
dia umpan hidupnya pada isyarat

ohoi...engkau yang begitu lunak
inikah temali yang membuhul benak
saat dosa beranak pinak
dia tergesa bak ternak

ohoi...pada penguasa senyap
bilakah ada musim tanpa rayap
yang berbunyi bak kepak sayap
datang menemuimu saat merayap

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success