yang kutuliskan adalah kata yang terbelah menjadi dua, seandainya kata itu adalah wajahku, atau wajahmu, akan kutempatkan di manakah? di sebelah barat tak ada toilet yang di dalamnya ada ikan berseliweran, di timur aku menanam seonggok limbah di piring.
petang ini kutulis puisi dengan kata yang kubelah menjadi dua, ku isi dengan selai coklat dan kutaburi pasir. cinta, kesedihan, amarah, kebahagiaan, hidup, gairah: apalagi yang masih ada rasanya? petang ini telah menjadi puisi yang tersangkut di tenggorokan.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem