Tenggelam Poem by Johnny Wirjosandjojo

Tenggelam

Kuselami ini segara,
berharap temukan banyak cahaya,
tapi mintaku tak banyak:
cukup sebutir saja!
Asal cukup jadi lentera,
penerang jalan,
pelindung dari segala duri-segala luka.

Jadi kugerakkan tangan dan kaki
mencari cahaya dalam segala warta-segala bunyi,
tapi seperti yang sudah-sudah
semua sayup-sayup
tinggalkan rindu,
tinggalkan gundah.

Tuhanku,
segara ini terlampau luas-lega,
segala gulita belaka
di manakah cahaya?
kuingin satu, Tuhan
seperti yang sudah kubilang,
sebutir saja, Tuhan,
tapi satu pun tiada kuasa untuk kutemukan,
tidakkah Kau mau menunjukkan?
Tuhan,
apa yang harus kugenggam?
Aku tenggelam.

Tuhan....
Aku tenggelam,
jatuh terlampau dalam,
semua cahaya lenyap,
hanyut bersama debu
basah dalam senyap.

Tiada bunyi..
Segala sepi...
Bahkan dalam kepalaku sendiri.
Di manakah terang?
Gelap memukat-memekat.
Yang ada hanya hitam dan nyeri.
Aku ngeri
Segala sunyi...

Mati?

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success