AKU BARU SAJA MENGEPEL LANTAI Poem by Afrizal Malna

AKU BARU SAJA MENGEPEL LANTAI

aku baru saja mengepel lantai. aku berjalan dengan
ujung jari-jari kakiku, agar lantai yang baru dipel
tidak kotor lagi oleh telapak kakiku. di dalam kamar,
aku lihat tubuhmu telah menjadi genangan air yang
dasarnya tak bisa kulihat lagi. bagaimana aku bisa
memelukmu kalau tubuhmu telah menjadi air?
bagaimana aku bisa menciummu kalau keningmu
telah menjadi air? aku pikir aku harus menjadi ikan
agar bisa berenang di dalamnya. tapi aku bukan ikan.
ikan juga berpikir dirinya bukan diriku. ikan tidak bisa
mengepel lantai dan berjalan dengan ujung jari-jari
kakinya. aku juga berpikir aku tidak bisa dipancing
seperti ikan lalu dijual di pasar lalu digoreng. ikan
juga berpikir tidak terbayang ada yang mengepel dan
suara tangisan di dasar laut. aku juga berpikir tidak
mungkin ada kehidupan ikan di dalam pikiranku.

aku bukan laut. aku yakin aku bukan laut. ikan juga
tak akan pernah percaya bahwa akhir hidupnya ada
dalam tubuhku. tetapi aku tetap memelukmu. lalu aku
memelukmu. dan aku memelukmu pagi itu. lalu aku
tenggelam. dan aku tenggelam. hati-hati, biarkan aku
tenggelam. biarkan aku menjadi air untuk memanggilmu.

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
1 / 5
Afrizal Malna

Afrizal Malna

Jakarta
Close
Error Success