Aku dulu baik sungguh‑sungguh lembut
sampai kau melangkah lewat lelucon tak berperasaan
Aku tetap di sampingmu saat malam gelap
ketika kau paling membutuhkan
aku tak pernah goyah
Kusimak seruanmu
kurasa sakitmu
kupegang tanganmu menembus
tiap badai
namun kau mengkhianati ku berulang‑ulang
luka yang terus menganga
kebiasaan yang menancap
Saat aku mulai menemukan diriku dalam diam
kesunyian menusuk hening yang mematikan.l
Aku merasa lengkap, lalu "maaf"tidak
aku tak menyesal
warna aslimu tampak pahit
Kuputus tali kujalan pergi
kau melihatku sekadar keuntungan sesaat
Terima kasih atas pelajaran yang membakar
mengajarku bahwa cinta bisa menjadi rantai
Jangan tanya kenapa aku pergi
aku sudah melihat tanda
jika tak lagi dibutuhkan
aku takkan tinggal
Kau mati bagiku
kenangan yang lama
segala sesuatu hancur
namun aku bangkit tiap hari
Aku lahir sendirian hidup sendirian
tanpa penyesalan rohku merdeka
Hati ini berbekas tetap menemukan nada
dalam setiap akhir ada lagu baru bagiku.
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem