GURU DAN MURID DILARANG MASUK KE DALAM SEKOLAH YANG TERBAKAR Poem by Afrizal Malna

GURU DAN MURID DILARANG MASUK KE DALAM SEKOLAH YANG TERBAKAR

aku tak percaya pada tanganku sendiri yang pagi ini
telah membakar ratusan sekolah di kotaku sendiri,
sekolah untuk anak-anakku sendiri. aku tak percaya
pada tanganku yang telah menyalakan api, aku tak
percaya pada api yang telah membakar sekolah itu,
aku tak percaya pada sekolah yang terbakar itu,
aku tak percaya pada peristiwa yang telah
membakar pikiranku, pergi dan tak mau melihatmu
lagi yang penuh dengan kawat berduri di wajahmu.
aku tak percaya berita yang datang dari botol-botol
kecap di warung soto dekat rumahmu.

guru dan murid-murid dilarang masuk ke dalam
sekolah yang terbakar. membiarkan lidah sendiri
menjadi ular di depan cermin. aku tak percaya pada
negeri yang kata-kata telah dibakar. tetapi guru
dan murid-murid tetap memasuki sekolah yang
terbakar itu sambil membawa segenggam tanah
untuk menyelamatkan kapur tulis, dan tetap
menulis bayangan sebuah kebebasan, punggung
dan kakinya dan lehernya. dan papan tulis dari
punggung api. dan api ingin melihat wajahmu, ingin
melihat air mukamu, ingin melihat tatapan matamu.

dan api ingin membuat sebuah kampung, seperti
kampung yang telah melahirkanmu. dan api
menuliskan kembali semua kalimat-kalimat ini
dalam rahim ibumu, sebelum anak-anak pergi ke
jalan, melihat bayangan truk melintas pergi dan
bekas air mata di telapak tangan.

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success