SUMBU KOMPOR DI LUBANG TELINGA Poem by Afrizal Malna

SUMBU KOMPOR DI LUBANG TELINGA

ada warna kuning memancar di jantungku. kenapa
kau datang terlalu cepat, dan menggunakan kuping
berwarna kuning? tidak. aku tidak datang dan tidak
terlalu cepat dan tidak menggunakan kuping
berwarna kuning. aku hanya warna kuning di
jantungmu.

kenapa kau memanggilku seperti itu, seperti
membiarkan jarum waktu memasukkan sumbu
kompor ke dalam lubang kupingku. beri aku waktu
satu menit lagi untuk menyalakan korek api. beri
aku waktu untuk membersihkan kakiku sebelum
pergi. sebentar saja untuk membeli satu botol
minyak tanah. sebentar saja untuk melihat api
menerangi lubang kupingku yang gelap, biar aku
bisa melihat jarum waktu yang jatuh dalam lubang
yang gelap itu. biar aku bisa merasakan waktu
seperti mencium bau daging mentah dalam lubang
yang gelap itu.

tidak. aku tidak membiarkan kamu pergi. aku juga
tidak membiarkan kamu datang. aku hanya sedang
melihat sumbu kompor yang terbakar di lubang
kupingmu.

aku hanya melihat usia ketakutan yang terlalu tua
hidup dalam lubang gelap itu.

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success