Adalah waktu yang teramat lama
Aku telah melupakan mimpiku
Tapi waktu itu berada
Tepat di depanku,
Cercah seperti mentari—
Mimpiku,
Di sebuah tembok penuh kembang
Kembang perlahan,
Perlahan,
Antara aku dan mimpiku,
Berkembang sampai menggapai langit—
Tembok.
Niskala.
Aku runyam.
Aku berbaring dari pada niskala.
Tak lama cahaya dari mimpiku sebelumnya,
Ada padaku.
Hanyalah tembok kokoh
Hanyalah niskala itu.
Tanganku!
Tangan runyamku!
Hancurkan tembok kokoh itu, hancurkan!
Temukan mimpiku yang dahulu!
Bantu aku meretakkan kerunyaman ini,
Untuk mencabik malam,
Untuk menggugurkan niskala
Agar terlahir ribuan cahaya mentari
Agar terlahir ribuan pengulang mimpi,
Dari mentari!