Setiap Detak Jantung
Hati aku telah dikhianati
Air mata keluar tanpa ingin menangis
Lukanya lebih dari yang kau tahu
Air mata mengalir pelan dari mata
Tanpa ingin menangis
Tisu berserakan di atas tempat tidur
Teruslah, pergi dan hancurkan hatiku
Dengan memutuskan aku lewat telepon
Kata-kata membeku, tak bisa berkata
Detak jantung mulai mati pelan-pelan
Entah bagaimana, rasa sakit mulai larut
Kata-kata tak bisa lagi diungkapkan
Terbaik potong telepon dan menangis
Sampai kau sakit
Hanya untuk meredakan rasa sakit yang kau pendam
Sampai kau tertidur
Dengan udara dingin
Dan kau sakit
Karena hatimu tak bisa mengubur itu lagi
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem