Penyair itu mengandalkan intuisi dan rajutan kata yang dibalur pena ke kertas dalam membuat karyanya
Nelayan mengandalkan senar, kail dan jaring untuk mendapatkan tangkapannya
Mereka berdua mengandalkan pasang. Yang membedakan keduanya adalah jika penyair mengandalkan pasangnya motivasi dan ide dan nelayan mengandalkan pasangnya air laut untuk bersauh
Surutnya bagi penyair berarti matinya kreativitas dan ide, sementara bagi sang nelayan akan sulit menambatkan perahunya dan tak bisa menepi
Keduanya acapkali bekerja di malam hari karena itulah pasang terbesar dalam hidup mereka
Dengan datangnya malam nan hening ide dan kreativitas mengalir bagi sang penyair dan bagi sang nelayan itulah penghasilan yang sangat ideal bagi kehidupan keluarganya
Pasang dan Malam menjadi penentu dimana kedua benda langit saling berpagut disaksikan oleh mentari di bagian dunia lain
Mentari hanya bisa mengintip perselingkuhan itu. Penyair dan nelayan menjadi aktor yang mengejewantahkan ciptaan Tuhan tersebut