Aku terhimpit oleh kesendirian yang tak berkesudahan
Terpaku oleh gersangnya pelangi
Masduk dan mengamini ketidakpastian
Sebab tak mungkin memamah intan tanpa gerigi
Ke udara, air, tanah liatlah kumengadu
Sebatang rokok, secangkir teh basi menjadi teman saling berbagi
Sementara sang dewi amor pasrah ditandu
Cinta yang tertanduk dua segi
Antara dua pintu yang terkunci
Disitulah kau terbit menepi
Melantunkan lagu syahdu
Menyirami kalbuku yang kering akan riuhnya gemintang
Kuseakan sadar akan antariksa nan suci, karena kau …..?
1.48 pagi waktu Indonesia Barat Tanjung Duren 2 12 2003
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem