Pemirsa Yang Budiman Poem by Ayatullah Nurjati

Pemirsa Yang Budiman

Rating: 5.0

Aku terhimpit oleh buku hitam milik para juragan
Aku terobsesi oleh gegap gempitanya matahari
Terangsang hasrat biru yang elegan
Kadang - sering terinjak oleh rumput di pagi hari

Dimanakah letak awan kelam?
Dimanakah letak anjing kelang, -
Dimanakah wajah pucat pasi-lebam?

Di sinilah bisa kau temukan wajah congkrang-terangsang, -
Ah, itu adalah ilusi buta-buas

Sinergi dengan asa terjal yang berada di puncak MONAS
Kaleng perlente memuaskan libidonya dengan buih-buih kemasyuran-terkais

Sementara aku hanya menjadi pemirsa yang budiman-BIAS
Semua sampah yang tak ayal menjadi distorsi-logis-empiris
Semua menyajikan topeng-topeng yang mengasyikan
Cicak, daun salam, jangkrik seakan malu dibuatnya
Sementara macan ompong memperdaya kecoak borok nan dekil
Lantas bagaimana aku yang tak berdaya melihat itu semua?
Semua, - termasuk aku adalah pasir di kolam renang, - dikelilingi wanita lajang edan

23.07.03/2.56 pagi

This is a translation of the poem Dear Viewers by Ayatullah Nurjati
Wednesday, August 24, 2022
COMMENTS OF THE POEM
Close
Error Success