Merunduk Luruh Dalam Keagungannya Poem by Ayatullah Nurjati

Merunduk Luruh Dalam Keagungannya

Rating: 5.0

Angin berdesir gemulai mendorong awan untuk menanggalkan pundi-pundi esensinya yakni air murni berupa rintik hujan
Pohon dengan daunnya nan rimbun menjuntai ke tanah merunduk dalam keanggunganNya
Para hewan melata hingga mamalia mengimani fenomena itu seraya berdzikir
Bebatuan yang Nampak mati seolah bergerak dan bertumbuh

Hewan-hewan yamg bermetamorfosis dari air ke tanah atau dari tanah, pepohonan ke udara pun seolah mengimani itu sebagai sebuah kausalitas ekosistem duniawi
Hewan yang tak tampak mata hingga yang terbesar selalu mengikuti nuraninya dalam sebuah rantai makanan
Wilayah vulkanik tua tempo dulu bekas amukan gunung berapi purba telah lama mendingin dan membuat semua nampak terlihat semakin asri
Sungai penjelmaan ular yakni lukolo menjadi sebuah bukti bagaimana alam ini terbentuk

Dasar samudra dengan lempeng yang saling bertubrukan telah tersingkap bagaimana bumi ini terbentuk melalui proses sunatullah
Sungguh alam menyuguhkan sinergi antara biota darat, udara hingga laut
Gunung Wadasputih, Bukit Paras, Bukit Kruwet, Bukit Duwur dan Bukit Indrakila seolah ajeg dengan kemegahan yang mereka miliki
Jangan sampai mereka tergadai apalagi terkikis oleh para manusia rakus karena mereka di dalam habitatnya selalu luruh, menunduk dalam keagunganNya

This is a translation of the poem Drown In His Greatness by Ayatullah Nurjati
Wednesday, July 13, 2022
COMMENTS OF THE POEM
Close
Error Success